Film Rudy Habibie (Habibie & Ainun
2) mengkisahkan tentang putra bangsa Indonesia, Seorang Visioner muda
Genius bernama Rudy (nama panggilan kecil BJ.Habibie).
Juga menceritakan tentang kehidupan asmaranya ketika masa kuliah di Universitas RWTH yang berada di kota Aachen – Jerman Barat.
Semua
rakyat Indonesia pasti mengenal dengan Bacharuddin Jusuf Habibie,
Presiden ketiga yang menggantikan Soeharto disaat mengundurkan diri dari
jabatan presiden.
Kerja keras dan
dedikasinya selalu tercurahkan kepada Indonesia tujuannya agar dapat
membawa negri ini diakui dan setara dengan negara maju.
CIta-cita, Jerih payah dan Ideologinya
di kemas begitu baik oleh sutradara ternama Hanung Bramantyo. Reza
Rahardian kembali dipercaya untuk memerankan sebagai Rudy dan Chelsea
Islan berperan sebagai gadis Polandia blasteran Jerman bernama Ilona.
Film
biografi tokoh ini di produksi oleh MD Picture dan tayang
perdana bertepatan dengan hari lahirnya yang ke 80 pada 25 Juni 2016 dan
mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 30 Juni.
Film
Rudy Habibie (habibie & Ainun 2) di angkat dari Novel karangan
Ginatri S Noer yang juga berkontribusi dalam penulisan skenario film
ini.
Bercerita ketika Rudy sudah
berada di Kota Aachen. Rudy yang di bantu oleh seorang pastur mencari
tempat tinggal dan akhirnya menemukan kamar murah berada di loteng rumah
milik pasangan Belanda – Jerman.
Mengingat masa
kecilnya ketika masih di Pare-pare Sulawesi. Rudy kecil tengah bermain
di bukit bersama kawan-kawannya secara tiba-tiba pesawat tempur Jepang
menyerang lalu terdengar suara ledakan keras.
Rumah
orang tuanya pun ikut hancur terkena ledakan dan mereka sekeluarga
akhirnya mengungsi ke rumah Kakek dan Neneknya Rudy di Gorontalo.
Ayahnya yang
biasa di panggil Papi (Donny Damara) berprofesi sebagai ahli pertanian
memberikan petuah agar dirinya selalu menjadi “Mata Air” yang bisa
membawa manfaat dan kehidupan untuk semua orang.
Kembali ke masa dewasa, Rudy mempunyai
banyak teman yang mempunyai latar belakang yang berbeda, Liem Keng
Kie (Ernest Prakasa) seorang keturunan Tionghoa Bandung adalah salah
satu temannya ketika di ITB,
Poltak
Hasibuan (Boris Bokir) anak medan yang pandai berkelakar, Peter Manumasa
(Pandji Pragiwaksono) seorang mantan pejuang kemerdekaan dan Ayu (Diah
Permatasari) seorang putri keraton solo.
Selama
masa kuliah kepintaran dan ketekunannya sangat di sukai oleh temannya
walaupun ada beberapa kalangan yang tidak menyukai dirinya dengan alasan
Rudy terlalu idealis.
kehidupan
Studinya walau banyak sekali rintangan dan kesulitan, Rudy yang selalu
di dukung oleh Maminya (Dian Nitami) selalu berpesan agar selalu
menjaga sholat lima waktu di dalam kesehariannya.
Tidak hanya bercerita dengan dunia pendidikannya saja, Ada kisah asmara yang terjalin di Film Rudy Habibie, Illona Lanovska salah satu temannya yang paling mendukung dan selalu percaya apa yang di lakukan Rudy ternyata sangat mencintai Rudy.
Kisah
cintanya pun harus kandas di kala sang Visioner di hadapkan pilihan
yang berat, Tinggal di Jerman atau harus ke Indonesia membangun industri
dirgantara untuk negaranya.
Review Film Rudy Habibie
Film
ber-genre drama, cinta, politik dan sejarah menceritakan tentang
ambisi, cita-cita dan harapan seorang pemuda Indonesia berjalan dengan
alur maju dan mundur menuju masa kecil Rudy yang berdurasi 2 jam 30
menit.
Adegean pembuka film penonton
disuguhi keadaan yang lumayan membuat saya kaget, Kapal perang Jepang
berterbangan dan ledakan dimana-mana. Sempat terlintas apakah benar ini
film “drama” Rudy Habibie? atau film perang “Saving Private Ryan 2”.
Pesan
moral yang terkuat di film ini menurut saya adalah ketika papi
memberikan sebuah nasihat yang begitu bijaksana agar Rudy menanamkan
sikap pantang menyerah terhadap kesulitan dan menjalani hidupnya seperti
mata air yang selalu berguna bagi orang lain.
Belum
lagi ketika bertemu dengan adegan wafatnya sang ayah, semua penonton
benar-benar di aduk emosinya bagaimana tidak! Ayahnya wafat ketika
sedang sholat berjamaah dan Rudy menggantikan ayahnya sebagai Imam,
keadaan ini adalah kisah nyata yang sangat sentimentil.
Walau
terkesan begitu terlalu berlebihan dan ada beberapa penonton tidak
menyukai yang di tunjukan dalam film ini bagaimana susahnya Rudy dalam
mencari rumah tinggal yang murah, kelaparan belum lagi di buly
senioritas dan di akhiri dengan adegan sholat berdoa dan menangis, Heii!
ini kisah nyata yang inspiratif daripada mabuk-mabukan lebih baik
sholat dan berdoa bukan.
Kemampuan
Akting Reza Rahardian memang pantas di sanjung mulai dari logat dan
fasih dalam berbahasa Jerman membuat penonton benar benar melihat Rudy
di masa lalu dan juga kemampuan Chelsea Islan benar benar memperlihatkan
cinta suci dan pengorbanannya terhadap Rudy.
Seandainya
saja Rudy memilih Illona pasti Ibu negara ke-3 kita orang bule tetapi
rudy lebih memilih Indonesia di bandingkan memilih gadis cantik berdarah
Polandia dan ini adegan yang paling so sweet ketika Rudy menemui Illona
di stasiun dan memantapkan hatinya untuk Indonesia.
Sutradara Hanung Bramantyo
Penulis Ginatri S Noer
Pemain Reza Rahadian, Chelsea Islan, Ernest Prakarsa, Boris Bokir
Produser Manoj Punjabi
Penulis Ginatri S Noer
Pemain Reza Rahadian, Chelsea Islan, Ernest Prakarsa, Boris Bokir
Produser Manoj Punjabi
nama jelas :
alamat :